Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 19:15:14【Resep】724 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(47229)
Artikel Terkait
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat
- BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan
- Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG
- 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
- Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman
- Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari
- BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
Resep Populer
Rekomendasi

KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat

Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI

Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan

Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs

Jarang diketahui, ini deretan khasiat bawang putih bagi tubuh

Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat

Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat

Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat